Saltum dan GKM

p---Namaku Dewi, siswi SMAN 20 Garut. Beberapa bulan terakhir aku menjadi pengunjung setia TBM aiueo Komunitas Ngejah. Mambaca dan meminjam buku di sana. Aku berkunjung biasanya pada hari Minggu atau selapas pulang sekolah. Biasanya aku membaca dan meminjam novel. Banyak novel-novel bagus dan baru lho. Nah, kebetulan pada hari Minggu, 31 Juli 2016, aku pun berkunjung kembali. Tujuan kunjungan waktu itu untuk baca-baca buku sekalian memperpanjang buku. Aku berangkat bersama Rina, teman satu sekolah. Sesampainya di Komunitas Ngejah, kita dikasih tahu oleh Kang Budi sama Kang Ruli bahwa hari itu akan ada kegiatan GKM atau Gerakan Kampung Membaca. Sudah lama aku mengetahui kegiatan ini. Namun belum ada kesempatan untuk ikut dalam kegiatan.

p-0Sebetulnya aku agak ragu-ragu untuk ikut karena takut disuruh tamil di depan untuk bicara. Waktu aku sampaikan alasan keragu-raguanku ikut, Kang Budi bilang, katanya aku sama Rina hanya disuruh ngeliatin aja dulu nanti buat catatan kegiatannya, ya seperti ini.  Aku sama Rina lirik-lirikan, Kang Budi malah nyanyi lirikan matamu… Engga hafal lagi aku lagu dangdut, ok sudah cukup…hehe. Seperti yang aku tulis di atas, bahwa kunjunganku ke Komunitas Ngejah tadinya hanya mau baca dan memperpanjang peminjaman. Jadi aku enggak ada persiapan sama sekali. Tapi enggak apa-apalah. Itung-itung mencari pengalaman jadi relawan. Cie…cie… relawan.  Akhirnya kita memutuskan ikut kegiatan. Lumayan, minimal biar enggak jenuh. Dibanding melongo tidak karuan di rumah, kan mending jadi relawan Gerakan Kampung Membaca, walapun baru ikut-ikutan.

Kami pun berangkat. Kegiatan dimulai dari pukul 14.00. Kegiatan GKM kali ini dilaksanakan di sebuah madrasah yang berlokasi di Kampung Sindangsari RT 03 RW 01 Desa Sukawangi Kec.Singajaya Kab.Garut. Setelah sampai di tempat kegiatan aku sedikit kaget, karena apa? Ya karena pakaianku yang serasa tidak sesuai dengan tempatnya. Oalah aku memakai celana jeans, sementara kegiatan bertempat di sebuah Madrasah.Anak-anak yang menjadi peserta secara umum mereka pakai sarung dan samping atau rok. Aduh malunya aku waktu itu,  saltum alias salah kostum gitu lho… Untung temanku, Rina saltum juga. Jadi malunya bisa bagi-bagi. Aduh parah juga ya? Tapi enggak apa-apa buat pengalaman, jadi kalau lain waktu mau ikutan GKM harus siap-siap dan menyesuikan kostumnya. heheh….

p9Suasana di madrasah cukup ramai. Peserta yang datang mulai dari anak-anak PAUD, SD, sampai SMP. Pengurus Madrasah itu yaitu Ustadz Ndo dan Ustadz Usep turut hadir. Acara dimulai dengan pembukaan oleh Ustadz Ndo. Lalu dilanjutkan oleh Kang Roni dengan memberikan motivasi mengenai pentingnya membaca buku. Selanjutnya serah terima Al-Qur’an. Games seru  yang dikomandani oleh Teh Ai cukup menyedot semangat peserta. gelak tawa tak terhindarkan. Mendongeng bareng Kang Budi dan Si Sam juga tak kalah serunya. Oiya, perlu diketahui bahwa Si Sam itu bukan manusia, melainka boneka lucu yang setia menemani Kang Budi menyampaikan kisah-kisah inspiratif. Pada kegiatan baca buku bersama sebagai acara puncak , akhirnya aku dan Rina turun tangan menjadi mentor. Aku menemani peserta yang berusia SD, untuk memilih buku dan membagikannya kepada mereka. Anak-anak terlihat sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini. Sebelum pulang, kami berdoa dan selfie bareng. Seru sekali aku rasa kegiatan ini. Kami bergembira bersama. Enggak nyesel deh ikutan walaupun harus nanggung malu gara-gara saltum. Dari kegiatan GKM aku banyak mendapat manfaat dan pengalaman baru. Semoga aku bisa kembali menjadi relawan Gerakan Kampung Membaca. Berbagi tanggung jawab dengan relawan yang lain dalam menyebarkan virus membaca.

Nah teman, itulah pengalaman pertamaku menjadi relawan Gerakan Kampung Membaca. Duh saltum, alias salah kostum.Malu deh, ah!

Penulis: Dewi (Pengunjung setia TBM AIUEO KOMUNITAS NGEJAH/Siswi SMAN 20 Garut)

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.