Gerakan Kampung Membaca Edisi 79 Bersama Kotak Permen

Oleh: Vita SiZu

Selasa, 20 November 2018 merupakan tanggal merah yang bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Meskipun tanggal merah, tidak mengurangi semangat kami untuk menebar virus membaca ke kampung-kampung sekitar Komunitas Ngejah. Gerakan Kampung Membaca Edisi 79 bertempat di Kampung Mekarbakti Desa Pancasura. Kegiatan ini diselenggarakan di PAUD Miftahul Huda. Ada sekitar 30 anak yang mengikuti kegiatan ini.
Ada yang berbeda dari Gerakan Kampung Membaca (GKM) kali ini, tidak hanya relawan yang berangkat ke tempat lokasi, melainkan ada tiga orang hebat yang ikut serta dengan kami. Oraang-orang hebat itu berasal dari Jakarta. Mereka jauh-jauh datang ke Komunitas Ngejah untuk berbagi ilmu dan bergabung dengan masyarakat dalam kegiatan Gerakan Kampung Membaca. GKM kali ini berbarengan dengan Kegiatan Pelatihan Jurnalistik Pelajar (PJP). Salah satu pengisi materinya adalah Mbak Lutfi Retno. Pada kegiatan PJP kali ini Mbak Lutfi mengisi materi tentang Blog. Mbak Lutfi kerap kali menulis di blog dengan nama domain Kotak Permen. Blog Kotak Permen milik Mbak Lutfi berisi berbagai kisah perjalanan seru seputar perjalanannya keliling Indonsia. Mbak Lutfi menumpahkan pengalaman menariknya melalui media, yaitu Blog. Kali ini Mbak Lutfi tidak sendiri, tetapi ditemani oleh suami dan salah satu teman komunitasnya di Jakarta.
Sehari setelah kegiatan PJP berlangsung, berlanjut dengan Kegiatan GKM. Kegiatan GKM pun dibuka dengan Games dari Bu Ai Nurhalimah dan Kak Vita Sizu. Salah satu Games yang dimainkan adalah Uji Konsentrasi. Permainan sederhana ini dibuat dari lagu Topi Saya Bundar. Anak-anak dipinta untuk menghilangkan salah satu kata dari lagu tersebut. Anak yang menyebutkan kata yang hilang akan diberi hukuman dengan menyanyikan lagu dengan gerakannya seorang diri di tengah lingkaran.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan dongeng dari Kak Syifa (dengan boneka Sima) dan Kak Budi (bersama boneka Sam miliknya). Kak Syifa bersama Sima mengangkat dongeng yang berasal dari daerah Garut berjudul Situ Bagendit. Anak-anak sangat bahagia dan antusias mendengar dongeng itu.
Setelah menyaksikan dongeng, anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok dan didampingi oleh mentor yang sudah ditunjuk pengelola PAUD. Anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu kelompok pertama adalah anak usia 2-6 tahun, kelompok kedua siswa Kelas 1 s.d. Kelas 3 SD, kelompok ketiga merupakan siswa Kelas 4 s.d. 6 SD dan kelompok keempat siswa yang tingkatannya lebih tinggi, yaitu siswa yang duduk di bangku MTs.
Setelah dibagi menjadi beberapa kelompok dan didampingi oleh mentor, anak-anak kampung Mekarbakti diberi satu buku bacaan untuk dibaca selama 15 menit. Selanjutnya, perwakilan setiap kelompok tampil ke depan untuk menceritakan kembali apa yang telah mereka baca.
Dalam sesi tantangan, anak-anak disuruh menceritakan kembali buku yang telah mereka baca. Sesi ini dibimbing oleh Kak Budi dan diberi hadiah berupa alat tulis seperti buku, pensil, dll. Motivasi membaca yang biasanya disampaikan oleh Kak Budi atau Pak Roni, kali ini disampaikan oleh Mba Retno. Mba Retno menceritakan tentang hobinya membaca dan menulis membuahkan hasil jalan-jalan gratis. Beliau telah menjelajahi banyak negara berkat hobinya itu.
Adzan ashar pun berkumandang, waktunya kegiatan harus diakhiri. Semoga Gerakan Kampung Membaca edisi selanjutnya bisa kembali lagi ke Kampung Mekarbakti. Sebelum beranjak, kegiatan terakhir adalah sesi foto bersama. Sekian. Selalu semangat membaca ya. Mari bergerak bersama.

Singajaya, 23 November 2018

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.