LDKS SMPN 2 SINGAJAYA

LDKS SMPN 2 SINGAJAYA-Jumat, tanggal 17 maret 2017 pukul 13.00 WIB,  SMPN 2 Singajaya memulai pelaksanaan LDKS yang diikuti oleh seluruh pengurus Organisasi yang ada di SMPN 2 Singajaya. Perwakilan pengurus dari OSIS, Gerakan Pramuka dan ROHIS diharuskan mengikuti LDKS yang digelar sejak tanggal 17 sampai 19 Maret 2017. Tujuan dilaksnaakannya LDKS ini adalah untuk melatih kepemimpinan para siswa agar membawa nama baik sekolah, nama baik pribadi dan keluarga untuk menjadi lebih baik lagi. Tujuan ini disampaikan Pembina OSIS SMPN 2 Singajaya Ibu Ani Setaningsih, S.Pd. Lanjutkan membaca “LDKS SMPN 2 SINGAJAYA”

Guyang jeung Buku

IMG20170305135729.jpgPoé ahad, sakola peré. Biasana, lamun keur nyalsé uing jeung wadia balad di Komunitas Ngéjah sok ngayakeun acara nu dingaranan wisata literasi. Nyaéta hiji acara ulin jeung barudak laleutik, ka kebon téh nu jarakna kira-kira aya dua atawa tilu km ti saung. Sanggeus nepi ka kebon téh, gerwé sok diajar maca sajak atawa ngadongéng. Barudak utamanamah alo-alo uing, sok nagih lamun éta acara geus lila teu dilaksanakeun. Poé ahad ayeunamah éta acara ngahaja diperékeun. Ongkoh barudak anu datang ka saungna ogé poé ieumah teu pati loba. Nu keur arulin di saung teruswé digeroan, diajak GUYANG BUKU. Buku-buku anyar nu aya di kamar dikaluarkeun. Sawaréh barudak diarahkeun sena nyoéhan plastik bungkus buku. Sawaréh deui diarahkeun ngaguntingan labél nu ék ditémpélkeun kana buku. Ari nu ngodeuannamah kabeneran aya budak SMK nu keur prakerin. Ampir unggal ngalabélan buku-buku anyar, uing sok ngahaja ngajak barudak laleutik utamana alo-alo uing. Sakapeungmah lamun keur GUYANG JEUNG BUKU, alo-alo uing sok kerung nyidik-nyidik bandrol buku. Malah maranéhna sok katingali siga nu reuwas, ningali harga buku aya nu nepika ngaratus rebu. Lamun kabeneran nanyakeun, ku uing sok dijelaskeun kunaon buku hargana mahal tapi angger kudu dibeuli, sabab dina jero buku aya elmu pangaweruh anu kacida mangpaatna lamun dibaca tur dilenyepan. Sajaba ti éta pan heueuh méméh jadi tulisan éta pangarang ngabutuhkeun waktu anu bisa mangtaun-taun keur nuliskeun sari pati pangalamana atawa hasil panalungtikanana. Ngaluarkeun tanaga, meres pikiran katut biaya keur nuliskeun pangalaman atawa hasil panalungtikanana. Sedengkeun nu maca, ngan saukur ngaluarkeun puluhan rebu atawa ratus rebu, terus ngadekul sajam dua jam, beh dituna saminggu dua minggu keur neueleuman elmu nu aya dina jero buku. Malah lamun macana di TBM atawa perpusmah, pan teu kudu ngaluarkeun duit ieuh. Teu kudu meuli. Tinggal datang, milih buku terus ngadekul ngadon maca buku.

Lanjutkan membaca “Guyang jeung Buku”

Menjadikan buku sebagai oleh-oleh

img20170227014307-1Sudah lazim, jika seseorang bepergian ke tempat yang jauh, ke luar kota atau pun ke luar negeri, pesan pertama dari orang-orang terdekat, baik teman atau pun keluarga, diluar mengatakan hati-hati di jalan serta mendoakan selamat sampai tujuan, adalah: jangan lupa oleh-olehnya ya. Oleh-oleh menurut KBBI adalah sesuatu yang dibawa dari bepergian atau dalam arti lain yaitu buah tangan. Membawa oleh-oleh, sudah seperti menjadi keharusan bagi masyarakat Indonesia yang bepergian ke tempat yang jauh. Berbicara oleh-oleh, pada umumnya orang akan teringat makanan, pakaian atau pernak-pernik khas dari kota yang dikunjungi. Semisal jika berkunjung ke Garut, oleh-olehnya berupa dodol. Jika berkunjung ke Bandung, oleh-olehnya Peuyeum. Jika berkunjung ke Makasar, oleh-olehnya kain tenun atau sarung khas bugis. Jika berkunjung ke Bali, oleh-olehnya kaos joger. Prinsipnya, membeli oleh-oleh adalah barangnya harus unik atau istimewa serta diusahakan menggambarkan sesuatu yang cuma ada di tempat tersebut.

Lanjutkan membaca “Menjadikan buku sebagai oleh-oleh”

Pengalamanku Terbang Ke Palu

sifaHai kawan… Namaku Syifa Siti Rahmawati. Teman-teman sepermainan, memanggilku Syifa. Aku sekarang duduk di bangku kelas VI, MI Riyadlul Huda. Selain sekolah dan mengaji, kegiatan sehari-hariku disibukkan dengan membantu orang tua serta bermain dengan teman. Tempat aku bermain tidak jauh dari rumah. Mau tahu tempatku bermain? Tempatku bermain dipenuhi dengan buku. Tempatku bermain tak lain adalah Saung Komunitas Ngejah. Di Saung Komunitas Ngejah, hampir saban hari aku membaca buku baru. Oiya, selain saung Komunitas Ngejah berdempetan dengan rumahku, pemilikinya adalah Kakek dan Nenekku, sementara pengelolanya adalah paman-pamanku bersama teman-temanya. Semua pamanku juga sering baca buku. Kata Mang Opik: Membaca buku itu, selain menambah pengetahuan, bisa juga menumbuhkan mimpi. Lanjutkan membaca “Pengalamanku Terbang Ke Palu”

GKM 56

gkm56......jpgTak ada hujan hari ini. Meski mendung sudah mengias langit sejak pagi. Rencana kami untuk menggelar Gerakan Kampung Membaca ke 56 hari ini, Jum’at Tgl 28 Oktober 2016 bisa dipastikan bakal terlaksana. Alhamdulillah… Selepas Jumatan, saya yang sudah dua bulan ini fokus menjadi relawan Komunitas Ngejah bersama Kang Ruli Lesmana dan Syifa Rahmawati membereskan peralatan yang akan kami bawa yaitu berupa tripoid, kamera, gitar, dan tentu buku sebagai amunisi utama. Sebenarnya saya sempat ikut kegiatan Gerakan Kampung Membaca sewaktu masih duduk di bangku SMA. Kata-kata relawan yang lebih senior, kegiatan ini untuk mendekatkan bacaan dengan masyarakat, terutama anak-anak. Sejak saya kecil, saya belum mengenal perpustakaan umum di sekitar tempat saya tinggal, kecuali setelah ada Komunitas Ngejah. Masih kata-kata relawan yang lebih senior, dengan membiasakan anak mau membaca, hal ini akan menumbuhkan budaya bacanya. Dengan membaca pula, imajinasi anak-anak akan terlatih. Hal itu kemudian, saya ketahui juga dari ‘Merangsang dan Melejitkan Minat Baca Anak’ karangan Bob Harjanto. Dalam buku itu tertulis bahwa dengan membaca imajinasi anak akan dirangsang untuk menggambarkan sesuatu, seperti bentuk, warna, suasana,  perasaan sedih, gembira dan sebagainya. Imajinasi tersebut jika sudah biasa dilatih akan turut pula membentuk motivasi hidup dan karakter anak. Itu mungkin salahsatu alasan kenapa kegiatan ini terus dilakukan, diluar alasan lainnya seperti membagi akses pendidikan lewat bahan bacaan.

Lanjutkan membaca “GKM 56”

Mading Komunitas Ngejah Hidup Kembali

Sudah tiga tahun lebih Mading Komunitas Ngejah berdiri menjadi salahsatu media dalam rangka meningkatkan budaya baca masyarakat sekitar, sekaligus ruang menampung karya-karya sederhana anggota Komunitas Ngejah. Selain itu Mading ini menjadi ruang berbagi informasi seputar kegiatan Komunitas Ngejah. Mading sederhana tersebut, awalnya hampir 100 persen terbuat dari kayu. Rupanya, pelan-pelan rayap menyergapnya. Akhirnya, dua bulan lamanya si Mading mati karena harus mendapat perbaikan. Kini Mading tersebut … Lanjutkan membaca Mading Komunitas Ngejah Hidup Kembali

Beri peringkat:

Saya & PJP

Globalisasi melahirkan kecenderungan yang berlawanan arah. Arah kearah luar menjadi bagian dari masyarakat dunia yang dikuasai oleh suatu arus informasi yang berakar pada kemajuan teknologi. Sangat disayangkan jika arus membawa kita hanyut dan terlena pada pola konsumerisme serta tata nilai global yang masih cair. Era digitalisasi telah lama mendekap kita, namun kenyataannya siapkah kita ? sementara itu, laju media komunikasi dan informasi luar biasa menggurita. … Lanjutkan membaca Saya & PJP

Beri peringkat:

Hadiah GRCC 2016

“Jauh benget” ujar salahseorang tim Gramedia saat turun dari mobil, tepat di halaman depan Saung Komunitas Ngejah. Kedatangan tim Gramedia, Kamis (1/9)  yang terdiri dari 8 orang, tak lain yaitu untuk menyerahkan buku sebagai hadiah Juara 1 sekaligus Juara favorit Gramedia Reading Community Competition 2016. Tim Gramedia mengaku berangkat dari Jakarta jam 10 siang, Rabu (31/8). Karena mereka butuh istirahat, sementara di lokasi sekitar Komunitas … Lanjutkan membaca Hadiah GRCC 2016

Beri peringkat:

Komunitas Ngejah pada GRCC 2016

Dari total 815 komunitas yang terdaftar, 120 komunitas dinyatakan lolos pada penjurian tahap seleksi esai Gramedia Reading Community Competition. Kemudian panitia melakukan penjaringan untuk menenetukan 50 besar yang dibagi ke dalam 5 wilayah, masing-masing 10 komunitas. Tahap selanjutnya adalah voting video para finalis yang ditampilkan di YouTube. Adapun pelaksanaan voting video dimulai dari 20 Juli sampai 3 Agustus 2016 pukul 00.01 WIB. Pada event ini, … Lanjutkan membaca Komunitas Ngejah pada GRCC 2016

Beri peringkat:

Gapura Kemerdekaan

Selain umbul-umbul dan bendera merah putih, gapura sebagai tanda pernyataan hormat untuk sebuah peristiwa besar, berdiri di setiap pintu gerbang atau perbatasan antar RW di Desa Sukawangi Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut. Peristiwa besar apa gerangan? Tak lain dan tak bukan adalah peristiwa kemerdekaan. Ya, sejak tanggal 1 Agustus, warga masyarakat masing-masing RW bahu-membahu mendirikan Gapura Kemerdekaan. Warna merah putih mendominasi. Tulisan “HUT RI Ke 71” … Lanjutkan membaca Gapura Kemerdekaan

Beri peringkat: